Jumat, 21 Oktober 2016

Wawasan Seni Tentang Manusia dan Kebudayaan, Pengertian Seni, dan Konsep Keindahan

MAKALAH
PENDIDIKAN SENI RUPA dan KERAJINAN TANGAN SD
“Wawasan Seni Tentang Manusia dan Kebudayaan, Pengertian Seni, dan Konsep Keindahan”
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan SD yang dibina oleh
Bapak Muhammad Reyhan Florean, M.Pd.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlR_iTphrcSB1fRdrS3A45S8J7S5dAeTUOGSWOX8mNK_Ia_7YVViTxALEmkRanYL-kKFsiR1x3mUS7rECslDE8r7Mvvu66s_c2qmyNGpWbOwz_9DPp-3CxM58Xw9Nv-YFdXdzDRrnUdZ5p/s1600/logo.png
                                                     
    III B - PGSD
KELOMPOK 1
Disusun oleh :

1.      EFFENDY GALEH WICAKSONO            (15186206024)
2.      KHUSNUL KHOTIMAH                 (15186206027)  
3.      RIA SRI WULANDARI                   (15186206043)
4.      ANANTA DWI SATYA                   (15186206111)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP PGRI TULUNGAGUNG
Jl. Mayor Sujadi Timur No 7 , Tulungagung 66221 Telepon : 0355-321426
TAHUN AJARAN 2015/ 2016





KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, dan taufik-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul “Wawasan Seni Tentang Manusia dan Kebudayaan, Pengertian Seni, dan Konsep Keindahan”  merupakan tugas dari mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan SD yang dibina oleh Bapak Muhammad Reyhan Florean, M.Pd.
Untuk menyelesaikan penulisan  makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih dan rasa hormat yang sedalam-dalamnya kepada:
1.      Bapak Drs. H. Djoko Edi Yuwono, M.M, selaku ketua STKIP PGRI Tulungagung.
2.      Ibu Dra. Rahyu Setiani, M. Pd, selaku Kepala Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3.      Bapak Muhammad Reyhan Florean, M.Pd, selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan SD.
4.      Teman-teman yang telah bekerja sama untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, sehingga masih perlu bimbingan dan arahan. Mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan penulis, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan bimbingan, saran dan kritik yang membangun demi kebaikan dan kesempurnaan penulisan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi penulis, pembaca pada umumnya dan pendidik pada khususnya.


Tulungagung, 26 September 2016

Penyusun








DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A.    Latar belakang Masalah...................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah............................................................................... 1
C.     Tujuan Penulisan................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
A.    Manusia dan Kebudayaan................................................................... 2
B.     Pengertian Seni.................................................................................... 5
C.     Konsep Keindahan............................................................................. 10  

BAB III   PENUTUP................................................................................... 13
A.    Kesimpulan......................................................................................... 13  
B.     Saran................................................................................................... 13

DAFTAR RUJUKAN................................................................................. 15  







 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Seni selalu menarik untuk dibicarakan karena keindahan sehari-hari,disadari atau tidak manusia tidak dapat lepas dari seni.Wawasan adalah suatu sudut pandang , suatu cara khusus untuk mengamati sesuatu dan menatanya sedemikian rupa sehingga lebih bermakna.Pengertian seni untuk memperoleh pengertian tentang seni mula-mula perlu dibedakan antara segala sesuatu yang termasuk seni dan bukan seni.Apresiasi seni adalah sikap seseorang terhadap seni sebagaimana ia menghayati dan menghargai dengan sebaik-baiknya. Sedangkan karya seni adalah suatu hasil pernyataan batin atau ungkapan jiwa seseorang yang mengandung maksud tertentu,hal itu dapat ditinjau dari berbagai titik pandang, antara lain tinjauan dari segi psikolog,segi sosiologi,dan segi estetika. Apabila beberapa langkah-langkah seperti berikut ditempuh dengan baik kiranya seseorang akan memilih alat pandang yang dapat dipakai untuk mawas dunia seni sampai pada batas cakrawala yang diperlukan ,itulah akan memperluas wawasan orang sehingga akhirnya ia benar-benar dapat menentukan seni itu apa dan bagaimana seharusnya mawas seni sebagai kebutuhan dalam hidupnya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu manusia dan kebudayaan ?
2.     Apa pengertian dari seni ?
3.     Bagaimanakah konsep keindahan ?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui tentang manusia dan kebudayaan.
2.      Untuk mengetahui pengertian dari seni.
3.      Untuk mengetahui konsep dari keindahan.








BAB II
PEMBAHASAN

A.    Manusia dan Kebudayaan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUvmPBrHiFBgdoJV98nWOTXoYxkwiOviB80zmq4ggkiqwJCKMKeFoymsh29M6fQCFVlwe_hYPHjvXP-IlZWwxq6izrYt71M07Pl0-nBqbFfgsTeSeTjRPUBv79s-A3lCd77AE9if78Y0dA/s1600/23.jpeg 

            Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan( politik ).
Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan memiliki segala kelebihan dan kesempurnaan, yang sangat berbeda dengan binatang. Binatang berkembang dari masa ke masa secara statis, alamiah, dan dengan perilaku yang naluriah. Manusia berkembang secara dinamis, bergerak dan berubah dari waktu ke waktu karena sejalan dengan perkembangan akal, budi, dan dayanya. Oleh karena itu manusia disebut sebagai mahluk budaya. Mahluk yang menggunakan akal (rasio) dalam berpikir untuk mengembangkan kehidupannya.
Ketika dilahirkan di muka bumi, manusia dalam keadaan lemah dan tidak berdaya. Ketidakberdayaan manusia ketika dilahirkan tampak dari keharusannya untuk belajar dan beradaptasi terhadap alam dan lingkungannya. Hal ini berbeda dengan makhluk hewan yang telah siap hidup dalam alam lingkungannya tanpa harus melalui proses belajar dan adaptasi yang lama. Dalam proses menuju kesempurnaannya, makhluk manusia memerlukan berbagai upaya untuk dapat mempertahankan hidupnya. Upaya yang dilakukan manusia itu merupakan suatu pemanfaatan sejumlah kemampuan yang dimilikinya. Kemampuan manusia tersebut di antaranya kemampuan otak yang dapat mengembangkan proses berpikir atau berakal budi. Kemampuan berakal budi pada manusia tidak dimiliki jenis makhluk lainnya, sehingga manusia disebut juga sebagai makhluk berakal budi atau makhluk berpikir. Dengan kemampuan berpikir, manusia dapat mengembangkan sistem-sistem yang dapat membantu mempertahankan kehidupannya. Sistem-sistem tersebut adalah sistem bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem teknologi, sistem mata pencaharian, sistem religi, dan kesenian). Keseluruhan sistem tersebut dinamakan kebudayaan (Koentjaraningrat, 1990:98).
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan. Kehidupan budaya manusia dengan kekayaan dan ragamnya adalah bentuk-bentuk simbolis. Perkembangan kebudayaan manusia di dunia ini berkaitan erat dengan kemajuan sistem simbolis manusia.
Manusia sebagai makhluk yang berkebudayaan tidak bisa lepas dengan kehidupan manusia yang lain. Hal ini berarti bahwa manusia dalam mempertahankan hidupnya memerlukan interaksi dengan sesama dan lingkungannya. Interaksi manusia dalam suatu masyarakat akan berkembang menjadi salah satu kebutuhan (sosial), karena setiap manusia senantiasa memerlukan keberadaan manusia yang lain. Dengan demikian, manusia selain sebagai makhluk budaya juga makhluk sosial.
Kelompok manusia yang terorganisir dalam suatu masyarakat mengembangkan kemampuan berpikirnya untuk menciptakan kebudayaan. Sehingga kebudayaan yang diciptakan masyarakat sebenarnya akan merupakan sistem pengetahuan dan kepercayaan manusia yang disusun sebagai pedoman manusia dalam mengatur pengalamannya dan persepsi manusia untuk menentukan tindakan dan juga untuk memilih di antara alternatif yang ada (Kessing, 1981:68).
Salah satu unsur (subsistem) kebudayaan yang hidup di masyarakat adalah kesenian. Jika kebudayaan dipandang sebagai sistem pengetahuan atau sistem gagasan, maka konsekuensi logisnya kesenian merupakan sistem pengetahuan, nilai-nilai dan gagasan yang merujuk pada nilai keindahan. Kesenian yang berkembang dalam suatu kebudayaan masyarakat memiliki nilai- nilai yang bersifat universal. Artinya, bahwa kesenian dapat dipolakan secara sama.
Kesenian merupakan perwujudan dari ekspresi perasaan manusia. Manusia sebagai pencipta seni mengungkapkan perasaannya melalui beragam medium seni, dan karya seni merupakan suatu bentuk perwujudannya. Dalam konteks kesenian, ada tiga unsur pokok yang saling berkaitan yaitu pencipta seni (seniman), penikmat seni (masyarakat), dan karya seni (artifak).
Pencipta seni (seniman) -sebagai bagian dari masyarakat- merefleksikan kehidupan alam, masyarakat dan kebudayaannya dalam wujud karya seni yang sangat beragam, dan unik. Keragaman dan keunikan sebagai akibat dari keragaman kondisi alam, masyarakat dan kebudayaannya.
Suatu kesenian akan dapat berkembang karena didukung oleh masyarakatnya. Masyarakat berperan sebagai penikmat yang merasakan dampak seni bukan dari perasaan atau pengertiannya tetapi dari imajinasinya. Setiap masyarakat memiliki bentuk kesenian yang berbeda karena masyarakat juga berbeda-beda. Kesenian yang berkembang pada kelompok masyarakat perkotaan berbeda dengan masyarakat pedesaan. Kesenian masyarakat modern berbeda pula dengan masyarakat tradisional. Perbedaan tersebut disebabkan antara lain oleh sistem nilai, kondisi alam dan lingkungan, serta tatanan sosial- budayga.
Karya seni anak-anak juga dapat dikelompokkan ke dalam karya seni, walaupun ketegasan mengenai seni anak-anak baru dibicarakan dalam wacana pendidikan seni.



Dua Contoh Karya Seni Lukis Anak-anak

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-RbYi1-0cAf13XK9-_4lcRyp2lg8yZuoQrAxbFE7SW-KIfWR0spK5DFXeTucvD9yWlZZ2DwCkQC6_918lPLC0xzS-QsJ9GG-Ztgo96UKeEb14oo-gpWXh2qs89gWkecG3sF8Vqb7Gpslr/s320/gambar-lukisan-pemandangan-anak-sd.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0vQ6VKIt33HMhJS1cvhyphenhyphen7W3sEoLBjHUa8r9D8Zuop9knsLp2Js9jxifwuEEXjh2NmyMKEr49bvmgk1pp-_OMwEbGTnCBkDLPVg-4iqQ2GJZDi496fp3Wcq7j6AJxvdRSB-KVgmd1afd1Y/s320/lukisan-kehidupan-anak-sd.jpg

B.     Pengertian Seni

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH7AbskSJ28xsEjh-m2yF8H_CIYVa23ffuO9MT_R1Q6tTCB6QtTHOuPWIZbEBpc1rH99Wi_QfvVpD1ve-0Bb4k1kTeZIrLJyT_WtlIT-U3HY6besgXU3akvI6RzwHLTJEOPajGEbIxko_9/s1600/1.jpeg 


Kata seni berasal dari bahasa sansekerta sani yang memiliki makna pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Sedangkan pengertian seni secara garis besar adalah sesuatu yang dibuat dan diciptakan oleh manusia yang mempunyai unsur keindahan dan estetika.Seni pada dasarnya sulit untuk dinilai dan dijelaskan secara detail, tergantung pemahaman tiap-tiap manusia.Setiap kali kita mendengar kata seni pasti anda akan membayangkan suatu hasil karya manusia yang mempunyai unsur keindahan seperti lagu, lukisan, patung, ukiran dan hal-hal lain yang menurut anda mempunyai unsur keindahan. 
Seni mempunyai usia yang lebih kurang sama dengan keberadaan manusia di muka bumi ini. Dalam usia yang sangat tua, seni telah menjadi bagian dari sejarah kehidupan budaya manusia di berbagai belahan bumi, dengan beraneka macam bentuk dan jenis. Walaupun orang telah akrab dengan istilah 'seni', namun terkadang masih belum jelas tentang 'apakah definisi seni itu'.
Beberapa Contoh Karya Seni Rupa Zaman Prasejarah di Indonesia         

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx_cVUGPgX0K5fonHRjfPRv255wxpwc02ofIiriDyrD0u_Jyp_VpsOM0ED71e4vZgCNpW7AMEwJ7eDO1d5qDlCTIv8FGKmYJCRnR3LbiQgcSS-CniWY66tPDE5eB4oB5heTEnnxC-imSHS/s1600/pdf2.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr99nGQ_yLM4JOCtUQsgf3NM3zPs4BzhYEJZvQll0lKDdPjZdTN-y2oGrQzZMpbOHv_htrFzZqgzAcTbu_JweG9e-COHawjhLq9O8dbfwhN15mfeblqCnJddgO_3pjopaqH4mmpx1t_TkE/s1600/pdf3.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJjykKt7jQBSPnHy7DC43iI6OF-MlOsD80B17dtdQbcNIxcecQCbT4wWXh_YbZI-LvLNPG8mzbiGokPdd063ypiog143FTp-P5es_RRQl0uOdV3WhINChMpL60jhHJuN6JpNk7G5NUZ09f/s1600/pdf4.jpg 

Sesungguhnya memang terdapat ciri-ciri tertentu yang dapat menandai semua cabang seni, dan sekalipun dalam catatan ini kita hanya berurusan denan seni plastis (seni rupa), namun suatu definisi yang berlaku umum terhadap semua cabang seni akan merupakan suatu titik tolak yang baik bagi penjelajahan kita.
Fungsi dari seni sendiri ada beberapa macam yaitu :
1.      Sebagai cara untuk kesenangan dan hiburan.
2.      Bagi beberapa orang seni dapat dibuat untuk pernyataan jati diri.
3.      Sebagai sarana untuk pendidikan.
Definisi seni yang sederhana dan sering dilontarkan oleh publik secara umum ialah segala macam keindahan yang diciptakan manusia. Orang memandang bahwa seni merupakan karya keindahan yang menimbulkan kenikmatan. Kenikmatan meliputi aspek kepuasan jasmani-rohani, yang muncul setelah terjadi respon kepuasan dalam jiwa manusia, baik sebagai pencipta (kreator) ataupun penikmat (apresiator).
Kesenian tradisional kita, misalnya gamelan, merupakan paduan suara (nada) yang indah yang mengenakkan telingan (pendengaran). Hiasan ukiran pada suatu dinding kamar memberikan kesemarakan pandangan mata. Tarian Sunda yang lembut dan gemulai juga menyejukkan rasa, setelah kita menikmati dan menghayatinya.
Kini persoalan seni adalah keindahan tidak selamanya bertahansebagai satu-satunya definisi. Dalam seni kontemporer (termasuk seni modern) yang dihasilkan seniman tidak hanya karya yang indah, tetapi juga karya yang tidak indah dan tidak menyenangkan. Banyak karya seni kini lahir justru bukannya menyenangkan, tetapi memberikan berbagai persoalan yang rumit (sebagai problem kehidupan). Tema dalam seni tumbuh dari manifestasi kesengsaraan, kemelaratan kekacauan atau bahkan protes sosial, dengan berbagai teknik
Dan karya Seni Lukis Dinding Gua (Cave Painting), Zaman Prasejarah di Indonesia
Metode penciptaan yang eksperimental dan bernuansa ekspresif dalam berbagai bentuk ungkapan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI85TthI0RTcbJEXgssHxrh84OlfgKaTyz_ciZlXN1BlnxhNrKSoOrSTxHuj6e0QADM2GRMAOPqIRYfYttSLnurM12l5-VAvUxDEH56S1sx9d1_b5_P6b_RNKclCkbyzR26QTMNVn8glzc/s1600/pdf1.jpg
Karya seni lukis dinding Gua (cave painting)
Definisi seni yang lain dapat dijumpai dalam Everyman Encyclopedia, yaitu bahwa seni merupakan segala sesuatu yang dilakukan orang bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan adalah apa saja yang dilakukannya semata-mata karena kehendak akan kemewahan, kenikmatan, ataupun karena kebutuhan spiritual. Sendok dibuat untuk memenuhi kebutuhan pokok, sebagai alat makan. Maka sendok bukanlah karya seni menurut definisi tersebut. Masih banyak karya(benda) yang lain yang kita jumpai, misalnya rumah, pakaian penutup aurat, dan barang yang digunakan untuk kebutuhan pokok hidup kita, yang bukan seni. Yang seni yaitu alat musik gamelan, ukiran kayu, dan lain-lain sejenisnya. Pakaian kita sebagai penutup aurat yang dibuat bukan hanya sebagai penutup atau pelindung fisik, tetapi si perancang (pembuat pakaian) berusaha memperindah motif serta modelnya dengan tujuan untuk menghias pakaian tersebut, tentu saja hiasan atau model pakaian itu merupakan karya seni Kapak Bahu, Karya Kria/Kerajinan Zaman Prasejarah: Berfungsi sebagai Perkakas Sehari-hari.
Ki Hajar Dewantara seorang tokoh Pendidikan Nasional kita telah membuat definisi seni sebagai berikut: "Seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia yang lain, yang menikmati karya seni tersebut" (Ki Hajar Dewantara, 1962:330).
Karya seni juga memiliki nilai sosial. Kehadiran seni didukung oleh adanya komunikasi antara masyarakat dengan pencipta (seniman). Ekspresi seni yang terwujud menjadi karya seni yang merupakan sarana komunikasi dan dalam upaya berinteraksi sosial. Mustahil karya seni dikatakan keberadaannya tanpa dukungan masyarakat penikmat (apresiator). Justru proses berkesenian merupakan satu kesatuan antar unsur pencipta dan penikmat, hingga terjadi intteraksi apresiatif.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni diartikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya) (Depdikbud, 1989:816).

Seni lahir karena upaya manusia dalam memahami kehidupan ini, baik kehidupan sosial, ekonomi, alam, dan sebagainya. Ekspresi tersebut dikongkritkan melalui media gerak (tari), suara (musik), rupa, dan penggabungan/peleburan
berbagai media akan melahirkan kesatuan estetik. Media berekspresi seni rupa meliputi bentuk, warna, bidang, garis, barik/tekstur, dan unsur-unsur estetik.
C.    Konsep Keindahan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTw4Ov_nXfOQ2QLMaH4zrUOCgw9vkVWAb3NeYHmRo6tP2E4zZrpvCFabgGckipxRNgsGAfR06XwhAw16fZM5Hy9Afgr1M4Gczg8fxd-zHjlto4uRxgiKslg0ICyzjqR_EAa_eKZEc60isg/s320/5.jpg
Ide terpenting dalam sejarah estetika filsafati sejak zaman Yunani Kuno sampai abad 18 ialah masalah yang berkaitan dengan keindahan (beauty). Persoalan yang digumuli oleh para filsuf ialah "Apakah keidahan itu?".
Keindahan berasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Selain itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian yaitu:
a.  Keindahan dalam arti yang luas.
b.  Keindahan dalam arti estetis murni.
Keindahan dalam arti luas  meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual.Teori keindahan yaitu menjelaskan mengapa alasannya dan bagaimana keindahan itu. Dalam sejarah estetika terdapat 2 kelompok teori  yang terkenal, yaitu teori obyektif dan teori subyektif tentang keindahan. Di dalam Teori obyektif  berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetis adalah sifat yang memang telah melekat pada benda indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya . pengamatan seseorang hanyalah menemukan atau menyingkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk mengubahnya. Salah satu yang menjadi persoalan dalam teori ini adalah ciri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetis. Sedangkan Teori subyektif yaitu ciri-ciri yang menciptakan keindahan pada sesuatu benda sesungguhnya tidak ada. Yang ada hanyalah tanggapan perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda. Adanya keindahan ini semata-mata tergantung pada pencerapan dari pengamat. Jika dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetis, hal ini diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh suatu pengalaman estetis sebagai tanggapan terhadap benda itu.
Keindahan dalam arti estetika murni,menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas, lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna secara kasat mata.
Pembagian dan pembedaan terhadap keindahan tersebut di atas, masih belum jelas apakah sesungguhnya keindahan itu. Ini memang merupakan suatu persoalan fisafati yang jawabannya beranekaragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony),kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).
Ciri-ciri pokok tersebut oleh ahli pikir yang menyatakan bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan perlawanan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat. Seorang filsuf seni dewasa ini dari Inggris bernama Herbert Read dalam (The Meaning of Art)merumuskan definisi bahwa keindahan adalah kesatuan dari hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauty is unity of formal relations among our sense-perceptions).
Sebagian filsuf lain menghubungkan pengertian keindahan dengan ide kesenangan (pleasure). Misalnya kaum Sofis di Atena (abad 5 sebelum Masehi) memberikan batasan keindahan sebgai sesuatu yang menyenangkan terhadap penglihatan atau pendengaran (that which is pleasant to sight or hearing). Sedang filsuf Abad Tengah yang terkenal Thomas Aquinas (1225-1274) merumuskan keindahan sebagai id quod visum placet (sesuatu yangmenyenangkan bila dilihat).
Dalam estetik modern orang lebih banyak berbicara tentang seni dan pengalaman estetis, karena ini bukan pengertian abstrak melainkan gejala sesuatu yang konkrit yang dapat ditelaah dengan pengamatan secara empiris dan penguraian yang sistematis. Oleh karena itu mulai abad 18 pengertian keindahan kehilangan kedudukannya. Bahkan menurut ahli estetik Polandia Wladyslaw Tatarkiewicz, orang jarang menemukan konsepsi tentang keindahan dalam tulisan-tulisan estetik dari abad 20 ini.

Karya Seni Rupa Modern Barat, Jackson Pollock

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd7UY8sAnvImvc_XA2PTuaTqft9E6N6ouJWsGQ3KNm664wbAeZRNTcP354Ypl3M2vBiZT3hL0SigDoVCx-C_nroK4PqQpWzSrP8W7yzxO0T6F_6_jFTcPXxV50UCZC38XIaHcg8cYV9PkH/s1600/pdf5.jpg

Karya Seni Rupa Baru Indonesia, Affandi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEkffQtQCMJjuqPexKvu1Q-G3cRAnrE7QqsQ8F4Up3_7s6rvSF0IvqQkYhhESwiUjA5M6JEtvFNPxSzzHa55C3vgn4btnLQ5nGYTug-3H-kC2H_7ULBiYMTIzUUIzBlBsMo36njC27choN/s1600/pdf6.jpg








BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Manusia berkembang secara dinamis, bergerak dan berubah dari waktu ke waktu karena sejalan dengan perkembangan akal, budi, dan dayanya. Oleh karena itu manusia disebut sebagai mahluk budaya. Mahluk yang menggunakan akal (rasio) dalam berpikir untuk mengembangkan kehidupannya.
Definisi seni yang sederhana dan sering dilontarkan oleh publik secara umum ialah segala macam keindahan yang diciptakan manusia. Orang memandang bahwa seni merupakan karya keindahan yang menimbulkan kenikmatan. Kenikmatan meliputi aspek kepuasan jasmani-rohani, yang muncul setelah terjadi respon kepuasan dalam jiwa manusia, baik sebagai pencipta (kreator) ataupun penikmat (apresiator).
Pencipta seni (seniman) -sebagai bagian dari masyarakat- merefleksikan kehidupan alam, masyarakat dan kebudayaannya dalam wujud karya seni yang sangat beragam, dan unik. Keragaman dan keunikan sebagai akibat dari keragaman kondisi alam, masyarakat dan kebudayaannya.
Fungsi dari seni sendiri ada beberapa macam yaitu :
1.      Sebagai cara untuk kesenangan dan hiburan.
2.      Bagi beberapa orang seni dapat dibuat untuk pernyataan jati diri.
3.      Sebagai sarana untuk pendidikan.
Keindahan dapat di definisikan dari segi :
·       Keindahan dalam arti yang luas.
·       Keindahan dalam arti estetis murni.

B.     Kritik dan Saran
            Dalam makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi bentuk maupun dari segi isi. Kami menyarankan pembaca agar ikut peduli mengetahui sejauh mana pembaca mempelajari tentang “wawasan seni”. Makalah ini dapat membantu pembaca dalam meningkatkan pengetahuan tentang wawasan seni sehingga dapat di terapkan dalam proses pembelajaran.
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan.Maka dari itu, sebagai manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus dan tetap berbudaya sebagaimana hakikat kita sebagai manusia.





 DAFTAR RUJUKAN

2016 pukul 14.31 WIB.
Diakses tanggal 24 September 2016 pukul 14.34 WIB.
Buku Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Mahasiswa PGSD/PGTK, Guru
SD/TK Edisi yang di sempurnakan, 2005. Diakses tanggal 24 September 2016 pukul 14.35 WIB.  
seni_7.html. Diakses tanggal 24 September 2016 pukul 14.36 WIB.
25 September 2016 pukul 06.58 WIB. 
false-en-us-x-none.html. Diakses tanggal 25 September 2016 pukul 07.47
WIB.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar