MAKALAH
SENI RUPA dan KERAJINAN TANGAN
“KARYA KERAJINAN DALAM SENI RUPA
DWIMATRA (2 DIMENSI)
TEKNIK MEMBATIK SEDERHANA, TARIKAN
BENANG, DAN INKBLOT”
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan SD yang
dibina oleh
Bapak
Muhammad Reyhan Florean, M.Pd.
III B – PGSD
Disusun Oleh :
Kelompok 1 :
1.
EFFENDY
GALEH WICAKSONO (15186206024)
2.
KHUSNUL
KHOTIMAH (15186206027)
3.
RIA
SRI WULANDARI (15186206043)
4.
ANANTA
DWI SATYA (15186206111)
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
STKIP
PGRI TULUNGAGUNG
Jl.
Mayor Sujadi Timur No 7 , Tulungagung 66221
Telepon
: 0355-321426
TAHUN
AJARAN 2015/ 2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, dan
taufik-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
berjudul “KARYA KERAJINAN DALAM SENI
RUPA DWIMATRA (2 DIMENSI) TEKNIK MEMBATIK SEDERHANA, TARIKAN BENANG, DAN
INKBLOT” merupakan tugas dari mata kuliah Pendidikan Seni
Rupa dan Kerajinan Tangan SD yang dibina oleh Bapak Muhammad Reyhan Florean,
M.Pd.
Untuk menyelesaikan penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis
tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih dan rasa hormat yang sedalam-dalamnya
kepada:
1.
Bapak
Drs. H. Djoko Edi Yuwono, M.M, selaku ketua STKIP PGRI Tulungagung.
2.
Ibu
Dra. Rahyu Setiani, M. Pd, selaku Kepala Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3.
Bapak
Muhammad Reyhan Florean, M.Pd, selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan
Kerajinan Tangan SD.
4.
Teman-teman
yang telah bekerja sama untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih sangat
jauh dari sempurna, sehingga masih perlu bimbingan dan arahan. Mengingat
keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan penulis, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan bimbingan, saran dan kritik yang membangun demi kebaikan
dan kesempurnaan penulisan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi penulis, pembaca
pada umumnya dan pendidik pada khususnya.
Tulungagung, 26 September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.....................................................................................
i
KATA
PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR
ISI................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
1
A. Latar belakang Masalah......................................................................
1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................
2
BAB
II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Pengertian
Berkarya Seni Rupa Dwimatra.......................................... 3
B. Bahan dan
Media Seni Rupa Dwimatra.............................................. 3
C. Macam-macam
Kegiatan Seni Rupa Dwimatra................................... 3
1. Membatik
Sederhana..................................................................... 3
2. Tarikan
Benang.............................................................................. 5
3. Inblot............................................................................................. 7
BAB
III PENUTUP.................................................................................... 9
A. Kesimpulan.......................................................................................... 9
B. Saran.................................................................................................... 9
DAFTAR RUJUKAN................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendidikan seni merupakan sarana untuk
pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan
melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina
anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni
merupakan aktivitas permainan. Melalui permainan, kita dapat mendidik anak dan
membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Melalui permainan dalam
pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kreativitasnya.
Beberapa aspek penting yang perlu
mendapat perhatian dalam pendidikan seni antara lain kesungguhan, kepekaan,
daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta. Pendidikan seni adalah
segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam
mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan-aturan estetika tertentu.
selain itu, pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan
dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta,
rasa dan karsa anak di olah dan dikembangkan.
Selain mengolah cipta, rasa dan
karsa seperti yang diterapkan di atas, pendidikan seni merupakan mengolah
berbagai ketrampilan berpikir. Hal tersebut meliputi ketrampilan kreatif,
inovatif, dan kritis. Ketrampilan ini di olah melalui cara belajar induktif dan
deduktif secara seimbang.
Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru
digunakan dalam dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar.
Penggunaan istilah pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga
kemudian diganti dengan istilah Pendidikan Seni rupa.Materi pelajaran yang
diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga beragam bidang seni rupa yang lain
seperti mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi seni. Tujuan pengajaran
menggambar di sekolah adalah untuk menjadikan anak pintar menggambar melalui
latihan koordinasi mata dan tangan.
Pendidikan seni merupakan sarana
untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat
dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni dapat dilakukan
melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina
anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni
merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat mendidik anak dan
membina kreativitasnya sedini mungkin.
Dengan demikian dapat dikatakan seni
dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Pendidikan Seni Rupa adalah
mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan kesadaran budaya lokal,
mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa, menyediakan kesempatan
mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan disiplin ilmu Seni Rupa, dan
mempromosikan gagasan multikultural.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apakah pengertian berkarya seni rupa
dwimatra ?
2.
Apakah bahan dan media seni rupa dwimatra ?
3.
Apa saja macam-macam kegiatan seni rupa
dwimatra ?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari
berkarya seni rupa dwimatra.
2.
Untuk mengetahui bahan dan media seni
rupa dwimatra.
3.
Untuk mengetahui macam – macam kegiatan
seni rupa dwimatra .
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Berkarya Seni Rupa Dwimatra
Seni rupa Dwimatra (dua dimensi) adalah karya seni rupa yang
hanya memiliki dimensi panjang dan lebar, atau hanya dapat dilihat dari satu
sudut pandang saja. Karya seni rupa diciptakan pada bidang datar. Karya seni
ini memiliki elemen-elemen seperti titik, garis, dan bidang.
B. Bahan
dan Media Seni Rupa Dwimatra
Bahan adalah zat atau benda yang digunakan dalam berkarya,
sedangkan media adalah alat yang digunakan untuk berkarya.
·
Kertas
gambar A3 untuk menggambar.
·
Pensil,
yaitu alat yang biasanya digunakan untuk membuat sketsa.
·
Penggaris atau Mistar (saya sarankan 30
cm) 1 buah serta penghapus
·
Krayon,
yaitu peralatan gambar yang dibuat dari lilin berwarna, air, dan kapur.
·
Spidol,
yaitu alat
tulis yang ujungnya lunak, dipakai untuk menulis di kertas, papan, dan
sebagainya, bias juga digunakan untuk mewarnai gambara pada kertas gambar.
·
Cat
air (water colour), yaitu bahan cair berbagai warna yang digunakan untuk
melukis pada kertras.
·
Kuas, yaitu alat untuk menggoreskan cat air atau warna pada
kertas
·
Palet,
yaitu bidang datar sebagai wadah untuk mengaduk cat. Untuk cat cair biasanya
terbuat dari plastik.
C. Macam-macam Kegiatan Seni Rupa
Dwimatra
1.
Membatik
Sederhana
Bahan
dan alat yang diperlukan:
·
Penggaris atau Mistar (saya sarankan 30
cm) 1 buah serta penghapus,
·
krayon,
·
pewarna
(bisa cat air atau spidol warna),
·
kertas
gambar A3,
·
kuas,dan
·
palet.
Gambar
1 : Gambar
2 :
Gambar 3 : Gambar
4 :
Prosedur pengerjaannya:
a)
Membuat kuas sederhana dari kapas dengan lidi
atau tusuk sate sebagai tangkainya. Kuas itu dibuat dengan cara melilitkan
sejumlah kapas pada salah satu ujung lidi atau tusuk sate, besarnya kurang
lebih sebesar ibu jari orang dewasa. Supaya tidak lepas, ujung lilitan kapas
diikat dengan tali atau benang. Buat 3 buah kuas.
b)
Menyiapkan pewarna. Pewarna yang dapat
digunakan pada kegiatan membatik sederhana ini ada yang tergolong pada pewarna
buatan dan pewarna alam. Yang termasuk pewarna buatan di antaranya: cat air,
ontan/sepuhan (berbentuk serbuk), pewarna kue cair. Kunyit, daun suji, buah
ganola, gambir adalah sebagian dari bahan pewarna alam.
Bila sudah ditentukan pewarna mana yang akan
digunakan,buatlah larutan nya pada tempat pewarna yang sudah disediakan.
Usahakan larutan pewarna tersebut tidak
terlalu encer. Siapkan beberapa macam warna, hal ini akan diperlukan bila akan
membuat gambar yang memiliki banyak warna atau membuat campuran warna.
c)
Membuat gambar. Buatlah gambar dengan lilin
di atas kertas yang sudah disediakan. Kertas yang digunakan diantaranya: kertas
gambar, kertas hvs, stensil. Tentu saja gambar tidak akan kelihatan.
d)
Memunculkan gambar. Letakkan kertas yang
sudah digambari di atas kertas koran. Pulaslah kertas tersebut dengan kuas
sederhana yang terlebih dahulu dicelupkan pada larutan pewarna. Pemulasan dapat
hanya dengan satu warna, bisa pula beberapa warna bergantung pada pilihan. Bila
pada saat menggambar menggunakan lilin penerangan yang berwarna putih, maka
garis-garis gambar akan berwarna putih. Apabila dikehendaki garis- garis gambar
berwarna, pada saat menggambari kertas harus menggunakan krayon berwarna.
2.
Tarikan Benang
Kegiatan
melukis ini memerlukan tambahan alat benang. Jenis benang yang dapat digunakan
adalah benang kasur atau benang lainnya.
Bahan
dan alat yang diperlukan:
· benang kasur,
· pewarna (bisa cat air),
· kertas gambar A3,
· koran bekas (sebagai alas meja),
· tempat pewarna(wadah air kecil).
Gambar 1 : Gambar
2 :
Gambar
3 : Gambar
4 :
Cara
membuat:
§ Campurlah perwarna dengan air
§ Ambil benang kasur kurang lebih
sepanjang 40-45 cm.
§ Celupkan sebagian besar benang pada
cairan pewarna, jika perwarna terlalu banyak menempel pada benang, biarkan
cairan pewarna menetes dulu.
§ Jika dirasakan pewarna telah cukup
menempel pada benang, letakkan benang tersebut di atas kertas. Cara meletakkan
benang dapat diatur atau bebas sesuai kehendak. Ujung benang bekas pegangan
letakkan di luar bidang kertas.
§ Lalu lipatlah kertas pada bagian
tengah sisi panjangnya.
§ Sambil menekan kertas dengan salah
satu telapak tangan, tariklah perlahan-lahan benang sampat keluar dari kertas.
Cara menarik kertas terserah kalian, biasa lurus ke bawah, lurus ke samping,
atau variasi dari keduanya.
§ Setelah benang terlepas semua dari
atas kertas, bukalah kertas. Gambar apa yang didapatkan? Indah bukan?
§ Untuk menghasilkan beberapa bentuk
dalam satu bidang gambar, cara di atas tadi dapat dilakukan lagi dengan
menggunakan warna yang berbeda. Maka akan menghasilkan gambar yang lebih
indah.
3.
Inkblot (media kertas,
cairan warna)
Dengan meneteskan
-sekaligus- beberapa warna pada permukaan kertas, dan kemudian melipat serta
menggosoknya akan dihasilkan pula gambar yang multi warna.
Bahan:
§ Pewarna, bisa menggunakan cat air
§ Kertas gambar A3
Alat:
§ Kuas untuk mencampur warna
§ Tempat pewarna
Cara
membuat:
§ Cairkan pewarna dengan sedikit air
pada tempat untuk mencampur warna. Jika pewarna tidak terlalu kental, tidak
perlu dicampur dengan air. Hati-hati jangan terlalu encer.
§ Teteskan pewarna yang sudah
disiapkan pada beberapa bagian di atas kertas. Dapat dipilih beberapa warna
untuk hasil yang lebih baik.
§ Lipat kertas pada bagian tengah
sisi panjangnya.
§ Gosoklah dengan hati-hati kertas
yang sudah dilipat dan ditetesi warna dengan menggunakan telapak tangan hingga
rata, jangan sampai ada warna yang masih mengumpul atau menggumpal.
§ Bukalah lipatan kertasnya, maka
akan menghasilkan gambar yang dapat di beri judul sendiri.
Gambar 1 : Gambar
2 :
Gambar 3 : Gambar 4 :
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Seni rupa Dwimatra (dua dimensi)
adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar, atau
hanya dapat dilihat dari satu sudut pandang saja. Karya seni rupa diciptakan
pada bidang datar. Karya seni ini memiliki elemen-elemen seperti titik, garis,
dan bidang. Berikut adalah beberapa teknik – teknik
pembuatan karya seni rupa Dwimatra diantaranya : membatik sederhana,tarikan
benang,inkblot.
Dalam makalah ini
penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi bentuk maupun
dari segi isi. Kami menyarankan pembaca agar ikut peduli mengetahui sejauh mana
pembaca mempelajari tentang “Teknik pembuatan karya Seni Rupa Dwimatra”.
Makalah ini dapat membantu pembaca dalam meningkatkan pengetahuan
tentang Teknik pembuatan karya seni rupa Dwimatra sehingga dapat di
terapkan dalam proses pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN
Fawait, Achmad. (2013). Macam-Macam
Seni Rupa. (online).
(http://fawaitsuna.mywapblog.com/macam-macam-seni-rupa-2.xhtml), diakses tanggal 24
September 2016 pukul 10.58 WIB.
Florean, Muhammad Ryhan. (2015). Pendidikan
Seni Rupa dan Kerajinan. (online).
(http://psrpgsdstkippgritulungsgung.blogspot.co.id/2016/09/pendidikan-seni-rupa-dan-kerajinan-pgsd.html?m=1), diakses tanggal 24
September 2016 pukul 11.32 WIB.
Suwadi, Aosin. (2014). Seni Rupa Dua
Dimensi (Bagian Kesatu). (online).
(http://aosinsuwadi.blogspot.co.id/2014/09/seni-rupa-dua-dimensi.html?m=1),diakses tanggal 24
September 2016 pukul 11.35 WIB.
Sumber: e-book ini diunduh dari pendidikan seni rupa dan
kerajinan stkip madiun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar